Jalan Jalan (5) - Berziarah Ke Makam Mama Tercinta

 


Selamat pagi sobat, 

Setelah berkunjung ke masjid Raya Syeikh Zayed, sore (Selasa, 22/11/2923) itu rombongan trah keturunan RM Dmg Sastrokoesoemo melanjutkan perjalanan ke Astana Bibis Luhur untuk berziarah ke makam eyang kami RM Dmg
Sastrokoesoemo dan istri, mama saya tercinta RAy Hajjah Siti Pamijati, om kami RM Sukiyatno dan istri. 

Astana Bibis Luhur letaknya tak jauh dari masjid Raya Syeikh Zayed dan hanya sekitar 10 menit kami sudah tiba di pemakaman yang khusus diperuntukkan bagi keturunan Mangkunegoro. 



Bagi saya dan istri inilah momen yang membahagiakan sekaligus mengharukan karena untuk kali kedua kami berziarah ke makam Mama tercinta. Mama yang melahirkan dan merawat saya sedari bayi, kecil hingga dewasa. Mama yang selalu dan tak pernah henti mendoakanku agar saya bisa menjadi "orang" seperti yang diinginkannya. 

Kami lebih dulu berziarah ke makam eyang RM Dmg Satrokoesoemo dan istri yang letaknya tak jauh dari makam Mama. Setelah berdoa, kami berfoto bersama. 



Selanjutnya kami menuju ke makam Mama (RAy Hajjah Siti Pamijati). Mama saya adalah putri kandung dari RM Dmg Sastrokoesoemo

Sejenak saya tertegun memandang makam Mama tercinta dan mengingat masa lalu bersama Mama, begitu banyak kenangan indah bersama Mama. 

Setelah itu, saya memanjatkan doa kehadirat Allah Subhannahu Wa Ta'ala agar senantiasa menempatkan Mama berada di sisiNya dan dalam doa, saya mengabarkan bahwa anak kami yang merupakan cucu perempuan Mama satu satunya kini telah berumah tangga. 

Selagi kami berdoa, sekonyong konyong hujan turun rintik rintik padahal Matahari masih bersinar terang di sore hari itu. Suasana yang membuat rasa haru bagi saya karena Mama seperti menjawab apa yang saya ucapkan. 

Masya Allah .. 

Ketika kami bergantian berfoto, hujan masih terus turun rintik rintik. Namun begitu kami meninggalkan makam Mama dan berpamitan, hujan pun mendadak berhenti .. 

Subhannalah ..

Kemudian kami berziarah ke makam Om kami, RM Sukiyatno yang merupakan adik bungsu dari Mama. Om Glendoh, begitu kami biasa memanggilnya dimakamkan di samping makam istri tercintanya, tante Elly.

Setelah berdoa dan berfoto di makam Om kamu, RM Sukiyatno dan istri, kami meninggalkan Astana Bibis Luhur untuk kemudian menuju ke hotel tempat kami menginap di kota Solo.

Hanya sekitar 15 menit, kami sudah tiba di Ommaya Hotel dan rombongan lalu masuk ke kamar masing masing untuk beristirahat. 

Pada malam harinya sekitar jam 19.30 WIB, kami melajukan wisata kuliner sekaligus makan malam bersama di warung makan Sumber Bestik Pak Darmo di jalan Honggowongso No-94. 

Jelang jam 21.00 WIB, kami kembali ke hotel untuk beristirahat karena besok pagi kami akan melanjutkan wisata kuliner ke warung Soto Triwindu Hj. Yososumarto dan selanjutnya kembali ke Jakarta. 

Kisah jalan jalan berikutnya akan saya ceritakan di rubrik Cerita Pagi selanjutnya ..

Sobat, ijinkan saya menyampaikan sebuah pantun sebelum saya undur diri :

Wak Eep Lagi Menginap Di Hotel Aryaduta

Tak Lupa Membawa Baju Biru

Saat Berziarah ke makam Mama Tercinta

Bercampurlah Rasa Bahagia Dan Rasa Haru 

*** 

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH

Depok, 22 November 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih Cover Buku Yang Spesial

Kilas Balik Dalam Menerbitkan Buku

Terbitkan Buku Di Bulan Juni 2024