Debat

 


Selamat pagi sobat, 

Perbincangan tentang Debat masih begitu marak di kalangan masyarakat terdidik terutama di media sosial. 

Debat di sini dikaitkan dengan acara Debat Calon Presiden dan calon Wakil Presiden untuk Pemilihan Presiden pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang.  

Yang menarik, setelah acara Debat yang diselenggarakan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) maka masing masing pendukung mengunggulkan calon yang didukung dengan berbagai alasan pembenarannya. Kecap selalu nomor satu, begitu kata iklan .. he he he .. 

Sejatinya Debat mengandung pengertian sebagai interaksi verbal antara dua atau lebih individu yang memiliki pandangan berbeda tentang suatu isu atau topik. Dalam debat, setiap pihak berusaha meyakinkan pendengar atau audiens bahwa pandangan atau argumen mereka adalah yang paling kuat dan layak dipertimbangkan (umsu.ac.id, 18/22/2023). 

Debat juga berfungsi untuk mendorong Pemikiran Kritis. Debat melibatkan analisis mendalam tentang suatu masalah. Ini mendorong peserta debat untuk memikirkan secara kritis, memeriksa fakta, dan mengembangkan argumen yang kokoh (umsu.ac.id, 18/12/2023). 

Namun yang kita lihat dalam acara Debat calon Presiden maupun calon Wakil Presiden yang lalu atau pada acara debat yang pernah kita lihat di Indonesia maka yang terjadi adalah bagaimana menyerang atau menjatuhkan lawan debat dengan berbagai cara yang sangat jauh dari nilai substansi yang seharusnya menjadi inti dari yang diperdebatkan.

Menjadikan lawan debat tergagap atau emosi menjadi target yang harus dicapai dan hal ini berharap mendapat nilai tambah dari audience atau yang melihat acara debat. 

Selain itu, kita juga menyaksikan penyampaian penjelasan dari para peserta debat yang asal bicara saja tanpa didukung data yang valid dan akurat. Dan setelah debat, kita baru tau yang disampaikan oleh peserta debat ternyata tidak sesuai dengan data atau fakta yang sesungguhnya alias bohong belaka. 

Acara debat seperti halnya debat calon Presiden dan calon Wakil Presiden, muaranya adalah kemana orang yang mempunyai hak pilih menjatuhkan pilihannya. Siapa yang "terlihat" unggul dalam acara debat tersebut bisa saja mengubah pilihan orang. 

Oleh karena itu, bagaimana agar terlihat unggul maka peserta debat kerap keluar dari pengertian debat yang sesungguhnya. 

Dari pihak yang menyaksikan acara debat tersebut  terutama yang mempunyai hak pilih dan bukan dari bagian para pendukung maka sebaiknya pertimbangkan dengan cermat mana yang akhirnya menjadi pilihannya. Jangan cuma melihat peserta debat yang pintar berkata kata atau pintar membuat lawan debat tergagap atau emosi atau juga menyampaikan program yang terlalu muluk muluk.

Semoga saja tidak salah pilih ..

Sobat, ijinkan saya menyampaikan sebuah pantun sebelum saya undur diri :

Bang Jalu Suka Berbisnis

Dari Jual Gitar Hingga Harmonika

Jangan Lekas Terbuai Dengan Omongan Manis

Bisa Jadi Hanya Tipuan Belaka

*** 

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH

Depok, 27 Desember 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih Cover Buku Yang Spesial

Kilas Balik Dalam Menerbitkan Buku

Terbitkan Buku Di Bulan Juni 2024