Ojo Sak Karepe Dewe

 


Selamat pagi sobat, 

Seperti diketahui bahwa makhluk  paling sempurna dan paling tinggi derajatnya yang diciptakan Tuhan di muka bumi ini adalah manusia.

Tuhan menciptakan manusia ini tidak ada satupun yang sama dan tidak ada satu pun yang mampu hidup sendiri. Oleh karena itu setiap manusia selalu melekat di dalam dirinya kodrat yang tidak dapat dipisahkan, yaitu sebagai  makhluk individu dan sebagai makhluk sosial.

Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai arti bahwa manusia itu hidup sebagai bagian dari masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun manusia itu mempunyai kedudukan atau kekayaan, namun  selalu membutuhkan manusia lain. 

Sebagai makhluk sosial maka setiap manusia selalu berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya sehingga dapat dikatakan bahwa sejak lahir, manuia itu sudah disebut sebagai makhluk sosial.

Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial, tentu akan melahirkan salah satu perilaku yaitu rasa tanggung jawab untuk mengayomi manusia lain yang lebih lemah dari wujud sosial yang besar dan kuat.

Namun terkadang tak sedikit manusia yang seharusnya hidup sebagai makhluk sosial justru berperilaku yang tidak mencermunkan sebagai makhluk sosial. Yang harusnya mengayomi justru malah menindas. Mentang mentang lebih besar dan lebih kuat justru bertindak sewenang wenang dan mau menang sendiri. 

Menjadi sangat berbahaya bila manusia seperti tersebut di atas dipercaya menjadi seorang pemimpin yang mempunyai kekuasaan, namun digunakan untuk kepentingannya sendiri, kepentingan keluarganya atau kepentingan kelompoknya saja. 

Bila hal tersebut terjadi, hilang sudah kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang seharusnya melekat pada dirinya sebagai seorang pemimpin. 

Dalam pitutur jawa, manusia yang demikian ini dikatakan sebagai menungso sing sak karepe dewe atau dalam bahasa indonesia disebut sebagai manusia yang bertindak semaunya sendiri. 

Pemimpin yang sak karepe dewe tidak mempunyai kepedulian dengan manusia manusia yang dipimpinnya dan lebih memetingkan dirinya, keluarganya dan kelompoknya saja.

Pemimpin yang sak karepe dewe dengan sesuka hatinya bisa mengubah atau melanggar aturan yang berlaku sesuai demi kepentingannya sendiri tanpa ada rasa malu dan risi sedikitpun.

Pemimpin yang sak karepe dewe tak peduli dengan etika dan moral yang seharusnya dijunjung tinggi sebagai seorang pemimpin. 

Sungguh celaka jika kita dipimpin oleh manusia yang ingkar dengan kodratnya sebagai makhluk sosial dan berperilaku sebagai pemimpin yang sak karepe dewe. 

Untuk itulah jangan pernah bosan untuk selalu mengingatkan kepada seseorang yang tengah diberi kepercayaan sebagai seorang pemimpin, urip iku ana tatanane, ojo sak karepe dewe .. 

Hidup itu ada aturannya, janganlah bertindak semaunya sendiri .. 

Sobat, ijinkan saya menyampaikan sebuah pantun sebelum saya undur diri : 

Mas Bejo Asalnya Dari Jawa Tengah

Kini Tinggal Di Kota Lhokseumawe

Hindarilah Perilaku Yang Pongah

Ojo Sak Karepe Dewe

*** 

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH

Depok, 22 Januari 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih Cover Buku Yang Spesial

Kilas Balik Dalam Menerbitkan Buku

Terbitkan Buku Di Bulan Juni 2024