Sarapan Dengan Roti Gambang
Selamat pagi sobat,
Sudah terlalu lama saya tak lagi menikmati roti khas Betawi, roti gambang. Saya ingat, terakhir saya makan roti gambang di tahun 2021.
Dua hari lalu, saya dapat kembali menikmati roti gambang untuk sarapan ditemani dengan segelas teh beraroma Lechi.
Pagi itu, penjual roti Tan Ek Tjoan yang masih menjual roti gambang lewat depan rumah dan syukurlah roti gambang masih tersedia sehingga saya dapat menikmatinya untuk sarapan.
Bagi sobat pembaca yang sudah lama tinggal di Jakarta, tentu tak asing lagi dengan roti gambang asli Betawi ini.
Sebagai kilas balik, saat saya kecil dulu tinggal di kompleks tentara Cijantung 2 Jakarta Timur di tahun 60-an dan 70-an. Saat itu, saya kerap dibelikan orang tua saya roti gambang yang dijual oleh penjual roti Tan Ek Tjoan dari masih pikulan hingga yang sudah dorongan. Saya tak ingat berapa harga untuk satu buah roti gambang dijual saat itu.
Yang saya ingat di tahun 90-an, satu buah roti gambang dijual seharga 1000 rupiah oleh penjual roti Tan Ek Tjoan dorongan atau yang dikayuh seperti sepeda. Saya kerap membeli roti gambang saat saya tinggal sendiri di rumah dinas Anggota DPR/MPR RI di Kalibata Jakarta. Maklum ketika menjadi Wakil Rakyat saat itu, saya masih jomblo alias belum menikah.
Setelah belasan tahun tak menemukan lagi roti gambang yang dijual oleh penjual roti Tan Ek Tjoan yang kini menggunakan sepeda motor. Suatu hari ada penjual roti Tan Ek Tjoan berkeliling di Perumahan saya.
Tan Ek Tjoan ini juga merek yang melegenda dari sejak saya kecil. Awalnya saya membeli roti tawar yang khas dengan kulitnya yang tebal. Roti tawar kulit tebal ini juga kegemaran keluarga saya saat saya kecil dan saat saya tinggal sendiri di rumah dinas Anggota DPR/MPR RI di Kalibata Jakarta. Roti tawar kulit tebal ini kerap saya buat sebagai roti bakar dengan dioles mentega.
Saat saya membeli roti tawar kulit tebal dari penjual roti Tan Ek Tjoan. Saya sempat berbincang dengan si penjual roti tentang roti yang saya makan saat saya masih kecil yaitu roti gambang. Spontan si penjual roti menunjukkan roti gambang yang dijualnya.
Wah pucuk dicinta ulam tiba, roti gambang ternyata masih dijual oleh penjual roti Tan Ek Tjoan ini. Tak pikir panjang, saya langsung membelinya. Satu buah roti gambang yang kini dibungkus plastik bermerek Tan Ek Tjoan dijual seharga 7000 rupiah.
Hari hari selanjutnya, saya kerap membeli roti gambang sekaligus juga roti tawar kulit tebal dari penjual roti Tan Ek Tjoan.
Dua hari lalu, saya membeli roti gambang dari penjual roti Tan Ek Tjoan sudah dibanderol dengan harga 10 ribu rupiah.
Bagi sobat pembaca yang belum familiar dengan roti gambang khas Betawi, inilah cirinya :
Roti gambang bercita rasa manis dari gula aren dan wangi aroma kayu manis dibalut dengan tekstur keras dengan warna coklat. Kemudian taburan wijen yang penuh di punggung roti menambah rasa unik di lidah.
Dari beberapa penjual roti yang berkeliling di perumahan saya, hanya penjual roti Tan Ek Tjoan saja yang menjual roti gambang.
Mudah mudahan Tan Ek Tjoan bisa terus memproduksi roti khas Betawi ini agar tidak berujung punah dan hanya tinggal kenangan saja.
Roti Gambang - Dokumen pribadi
Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang ..
Sobat, ijinkan saya menyampaikan sebuah pantun sebelum saya undur diri :
Pohon Mangga Depan Rumah Harus Ditebang
Karena Terlalu Banyak Benalu
Sarapan Dengan Roti Gambang
Sekaligus Mengenang Masa Lalu
***
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat ..
NH
Depok, 15 Juni 2025
Komentar
Posting Komentar