Aku Lihat Dua Beringin Di Ujung Sana ..

 

Selamat pagi sobat, 

Puisi di bawah ini saya tulis di status Facebook tepat tujuh tahun yang lalu. Puisi ini saya tulis sarat dengan situasi politik saat itu. 

Saya tak ingin menjelaskan lebih jauh makna dari puisi yang saya buat ini namun sobat tentu bisa mereka reka apa yang tersirat dan yang tersurat dalam puisi di bawah ini :

Aku lihat dua beringin di ujung sana ..

 

Yang satu sudah tua renta, di sana sini dahannya mulai keropos dan banyak ditumbuhi benalu yang sepertinya tengah membajak pohon yang pernah punya sejarah emas di negeri ini .. 

Cabangnya seperti hidup segan mati tak mau sementara rantingnya pun banyak yang sudah punah dan kalaulah masih ada yang hidup hanyalah ditumbuhi dedaunan yang hampir mengering meski ada tunas baru tapi tumbuh kerdil seperti kurang gizi karena terserap sang benalu yang hidup menggurita ..

Sementara beringin yang satu lagi masih muda dan nampak hidup subur  dengan dahan yang begitu kuat dan daun daun yang segar tanpa ada benalu yang hidup di sana .. 

Cabangnya pun nampak kokoh dan punya tenaga sementara rantingnya tumbuh di setiap cabangnya dengan tunas tunas muda yang nampak sehat dan subur .. 

Aku lihat dua beringin di ujung sana .. 

Ketika ruh karya kekaryaan mulai memudar di beringin tua dan renta sementara ruh karya kekaryaan begitu bergelora dan bersemangat hidup di beringin muda .. 

Aku lihat dua beringin di ujung sana ..

Meski tua dan renta namun sang beringin tua masih punya akar yang begitu kuat menghujam bumi dan tak mudah tumbang diterpa angin angin jahanam sekalipun .. 

Sementara sang beringin muda akarnya belumlah terlalu mencengkram bumi dan bisa mudah tumbang diterpa angin angin jahanam .. 

19 Agustus 2018

Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang ..

Sobat, ijinkan saya menyampaikan sebuah pantun sebelum saya undur diri :

Mang Kohar Lagi Ngasah Belati

 Buat Motong Dahan Trembesi

Bila Ada Uneg Uneg Di Dalam Hati

Tuangkanlah Dalam Sebuah Puisi

*** 

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH

Depok, 19 Agustus 2025