Asa Itu Masih Ada ..
Selamat pagi sobat,
Akhirnya saya bisa menyempatkan diri untik sedikit mengulas hasil pertandingan tim nasional Indonesia (Indonesia) melawan Arab Saudi dalam pertandingan Grup B Rone 4 Zona Asia babak kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah pada hari Kamis (09/10/2025,) dini hari WIB.
Ditemani oleh beberapa potong singkong goreng, sebungkus kacang sukro dan teh hangat, saya menyaksikan secara live pertandingan tersebut di stasiun TV RCTI.
Bagi saya, rasa optimis untuk memenangi pertandingan melawan Arab Saudi kali ini cukup tinggi. Hal ini cukup beralasan karena di dua laga terakhir melawan Arab Saudi, Indonesia mampu menahan imbang 1-1 di Stadion King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah dan menaklukkan Arab Saudi 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno (GB), Senayan, Jakarta.
Sebelum pertandingan muncul rasa khawatir saya karena pelatih Indonesia Patrick Kluivert memainkan Marc Klok, Yakob Sayuri dan Beckham Putra. Tak ada nama Thom Haye, Ole Romeny, Rizky Ridho dan Justin Hubner sebagai starter.
Strategi apakah gerangan yang bakal diterapkan oleh pelatih asal Belanda ini kata saya dalam hati.
Pertandingan babak pertama pun dimulai, baik Indonesia maupun Arah Saudi sama-sama tampil menyerang dalam tempo yang cukup cepat.
Pada menit ke-10, Indonesia memperoleh hadiah penalti dari wasit Ahmad Al Ali setelah pemain belakang Arab Saudi tertangkap kamera VAR melakuian handsball.
Kevin Diks, pemain asal klub Borusia M' Gladbach sukses mengeksekusi penalti dan Indonesia unggul 1-0 atas Arab Saudi.
Saya semakin optimis Indonesia bakal kembali menaklukkan Arab Saudi di laga ini.
Tertinggal satu gol, Arab Saudi tampil lebih agresif dan terus menekan pertahanan Indonesia yang membuat Indonesia sulit keluar dari tekanan.
Sebuah blunder yang dilakukan Marc Klok membuat Arab Saudi sukses menyamakan kedudukan lewat tendangan Abu Salam Al Shamal.
Skor menjadi imbang 1-1.
Situasi yang membuat Arab Saudi tampil semakin percaya diri dan mampu mengunci pergerakan lino tengah Indonesia sehingga Indonesia semakin sulit mengembangkan permainan.
Indonesia terus dalam tekanan dan di menit ke-35, Yakob Sayuri tertangkap kamera VAR melakukan pelanggaran dengan menarik jersey pemain Arab Saudi dan Indonesia pun dihukum penalti oleh wasit Ahmad Al Ali.
Entah refleks atau sengaja karena panik dari Yakob Sayuri sehingga melakukan hal tersebut.
Arab Saudi berbalik unggul 2-1 setelah Feras Al Buraikam sukses mengeksekusi tendangan penalti tersebut.
Tertinggal satu gol, Indonesia berupaya keluar dari tekanan namun sulit. Arab Saudi seperti sudah membaca taktik Indonesia. Nyaris tak ada serangan Indonesia yang dibangun dari lini tengah karena selalu kandas di tengah jalan.
Babak pertama berakhir, Indonesia tertinggal sementara satu gol dari Arab Saudi.
Saat jeda, saya sempatkan membaca komentar netizen Indonesia di media sosial. Tiga pemain yang mendapat sorotan tajam karena bermain di bawah peforma terbaiknya yakni Marc Klok, Beckham Putra dan Yakob Sayuri.
Saya sepakat dengan netizen Indonesia, tiga pemain ini memang tampil tak maksimal bahkan Marc Klok dan Yakob Sayuri melakukan blunder yang berujung gawang Indonesia kebobolan.
Memasuki babak kedua, permainan Indonesia nyaris tak ada perubahan meskipun Beckham Putra sudah diganti oleh Eliano Reijnders. Indonesia masih juga kesulitan untuk menyerang apalagi pemain Arab Saudi mulai memainkan taktik "guling guling" di atas lapangan untuk memperlambat waktu.
Pada menit ke-62 lewat serangan cepat, Arab Saudi sukses mencetak gol ketiganya lewat tendangan Feras Al Buraikam yang berdiri tanpa kawalan saat memanfaatkan bola rebound sementara Yakob Sayuri terlambat mengantisipasi pergerakan pemain tersebut.
Tertinggal dua gol dari Arab Saudi, rasa optimis saya pun berbalik jadi pesimis untuk bisa menang bahkan untuk bisa bermain imbang sekali pun.
Menariknya, sang pelatih Patrick Kluivert baru memasukkan Thom Haye dan Ole Romeny setelah tertinggal dua gol.
Masuknya kedua pemain tersebut ternyata membuat serangan Indonesia menjadi lebih hidup dan berbahaya. Ole Romeny beberapa kali mampu membuat pemain belakang Arab Saudi keteteran.
Hasilnya pada menit ke-85, pemain belakang Arab Saudi kembali tertangkap kamera VAR melakukan handsball dan Indonesia pun kembali mendapat hadiah penalti dari wasit Ahmad Al Ali.
Kevin Diks yang kembali menjadi eksekutor penalti sukses membobol gawang Arah Saudi.
Indonesia masih tertinggal satu gol.
Saya kembali berharap, Indonedia mampu menyamakan kedudukan karena permainan Indonesia di akhir babak kedua cukup menjanjikan untuk itu.
Namun Arab Saudi ternyata mampu meredam setiap serangan Indonesia dan masih dengan taktik "guling-guling" untuk mengulur waktu.
Babak kedua pun berakhir, Indonedia harus mengakui kemenangan Arab Saudi dengan skor tipis 3-2.
Adapun statistik pertandingan berdasarkan rilis dari AFC : Arab Saudi lebih unggul dalam penguasaan bola (55 %) dibandingkan Indonesia (45 %).
Arab Saudi mampu menciptakan sebanyak 17 peluang dan 10 peluang diantaranya on target.
Sedangkan Indonesia mampu menciptakan sebanyak 10 peluang dan 5 peluang diantaranya on target.
Apa mau dikata, Indonesia sudah kalah.
Permainan Indonesia bisa dibilang jauh dari permainan yang pernah ditunjukkan saat melawan Arab Saudi sebelumnya terutama di lini tengah yang seperti terisolasi tanpa bisa mengalirkan bola ke jantung pertahanan Arab Saudi.
Masih ada asa untuk lolos langsung ke Piala Dunia 2026 asal Indonesia mampu menang telak atas Irak dan Arab Saudi kalah tipis dari Irak.
Kita berharap sang pelatih Patrick Kluivert tak lagi bereksperimen memasang pemain starter saat lawan Irak besok dini hari WIB (Minggu, 12/10/2025).
#IndonesiaBisa ..
#IndonesiaMenujuPentasDunia ..
instagram.com/timnasindonesia
Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang ..
Sobat, ijinkan saya menyampaikan sebuah pantun sebelum saya undur diri :
Bang Toha Merasa Masih Muda
Saat Naik Tangga Di Sebuah Candi
Asa Itu Masih Ada
Meski Kalah Dari Arab Saudi
***
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat .
Salam Damai ..
NH
Depok, 11 Oktober 2025



Komentar
Posting Komentar