Remontada
Selamat pagi sobat,
Bisa jadi judul tulisan tersebut di atas terasa asing bagi sobat dan banyak orang lain namun kini kata tersebut tengah populer ditulis terutama dalam konteks olahraga sepakbola.
Remontada berarti comeback dalam bahasa inggris atau membalikkan keadaan/ kedudukan dalam bahasa Indonesia.
Saya menggunakan kata remontada ini untuk mengulas pertandingan super big match antara Arema FC melawan Persija Jakarta dalam kompetisi BRI Super League 2025-2026 Pekan ke-12 yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang pada hari Sabtu (08/11/2025) sore WIB.
Saya turut menyaksikan laga klasik ini secara live di layar kaca stasiun TV Indosiar.
Pertandingan yang juga dihadiri oleh suporter tim tamu The JakMania yang duduk berdampingan di tribun berbeda dengan suporter tuan rumah Aremania dan kedua suporter terlihat akrab dan guyup.
Sedangkan di lapangan, kedua tim memulai laga dengan tempo yang cukup tinggi. Tuan rumah Arema FC memainkan strategi high pressing sehingga membuat tim tamu Persija Jakarta kesulitan untuk mem-build-up serangan dari lini pertahanannya sendiri.
Meskipun demikian, Persija Jakarta sempat bisa mengancam gawang Arema FC lewat aksi Maxwell Souza yang kemudian terlihat dijatuhkan bek Arema FC di dalam kotak penalti namun sayangnya tidak dianggap pelanggaran oleh wasit Yudhi Nur Cabya.
Arema FC yang juga bermain menyerang terutama dari sisi sayap mampu menekan pertahanan Persija Jakarta hingga berujung terjadi pelanggaran di dekat kotak penalti Persija Jakarta.
Eksekusi free kick mampu dimaksimalkan oleh Valdeci menjadi gol dan membuat Arema FC unggul 1-0.
Tertinggal satu gol, Persija Jakarta bermain lebih menyerang namun terlihat masih kesulitan dengan high pressing yang dilancarkan Arema FC.
Tak ada peluang berbahaya yang mampu diciptakan oleh kedua tim hingga pertandingan babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, Persija Jakarta memasukkan punggawa timnas Indonesia di eta STY, Witan Sulaeman yang menggantikan Gustavo Franca yang bermain di bawah peforma terbaiknya.
Masuknya Witan membuat serangan klub berjuluk Macan Kemayoran ini lebih hidup dan bervariasi.
Benar saja, di menit ke-48, diawali aksi Witan yang masuk di jantung pertahanan Arema FC lalu memberikan umpan Bruno Tubarao di sisi kanan serangan Persija Jakarta. Bruno Tubarao langsung memberikan umpan lambung ke dalam kotak penalti yang langsung disamvut tandukan Eksel Runtukahu yang membuat bola melesat masuk ke gawang Arema FC tanpa bisa dihalau penjaga gawang Lucas Frigeri.
Skor menjadi imbang 1-1.
Gawangnya kebobolan, Arema FC berusaha keluar menyerang namun masih menemui jalan buntu dan hanya berselang dua menit, Witan kembali merangsek masuk ke jantung pertahanan Arema FC lalu memberikan umpan ke Maxwell Souza di sisi kiri serangan Persija Jakarta.
Maxwell Souza kemudian mengirim umpan lambung ke dalam kotak penalti Arema FC.
Bola disamvut Eksel Runtukahu dengan sundulan kepala dan meluncur masuk ke gawang Arema FC tanpa bisa dihadang oleh penjaga gawang Lucas Frigeri.
Remontada !
Persija Jakarta berbalik unggul 2-1.
Tertinggal satu gol, Arema FC langsung keluar menyerang namun tak dibiarkan oleh Persija Jakarta dan menghadangnya dengan high pressing.
Eksel Runtukahu nyaris mencetak hattrick jika saja bola dari tendangannya masih bisa ditepis penjaga gawang Lucas Frigeri.
Sementara Arema FC juga nyaris menyamakan kedudukan saat umpan Dalberto disambut oleh Salim Tuhatea namun bola masih melesat tipis di atas mistar gawang Persija Jakarta.
Petaka terjadi untuk Arema FC di menit ke-83 saat Julian Guevara mendapat kartu merah langsung dari wasit setelah melihat tayangan VAR lebih dulu. Julian terlihat melanggar keras dengan dua kaki Bruno Tubarao.
Bermain dengan 10 pemain membuat Arema FC kesulitan untuk menyerang dan sebaliknya harus juga lebih bertahan karena Persija Jakarta masih enggan menurunkan tempo permainan.
Namun di menit ke-90, giliran Persija Jakarta yang terkena petaka saat Jordy Amat mendapat kartu kuning kedua dan harus keluar lapangan.
Sama-sama bermain dengan 10 oemain, laga berlangsung semakin seru dan ketat.
Di menit injury time (90+6) terjadi insiden antara Allano Lima dari Persija Jakarta dan Paulinho dari Arema FC. Insiden tersebut menyulut emosi official dari kedua tim. Sempat terjadi kericuhan namun segera dapat diatasi dan wasit Yudhi Nur Cahya langsung memberikan dua kartu merah untuk official tim Persija Jakarta dan satu kartu merah untuk official tim Arema FC.
Pertandingan di menit injury time dilanjutkan, Arema FC terus menekan pertahanan Persija Jakarta namun hingga babak kedua berakhir di menit injury time (90+15), skor tetap 2-1 untuk kemenangan Persija Jakarta.
Remontada buat Macan Kemayoran !
Dua gol dari Eksel Runtukahu dalam dua menit !
Sekali Layar Terkembang Surut Kita Berpantang ..
Sobat, ijinkan saya menyampaikan sebuah pantun sebelum saya undur diri :
Bang Madun Kerja Di Tambang Batubara
Lokasinya Ada Di Pulau Banda
Jak Mania Bersorak Gembira
Persija Jakarta Sukses Remontada
***
Selamat beraktivitas ..
Salam sehat .
Salam Damai ..
NH
Depok, 9 November 2025

Komentar
Posting Komentar