Selamat Jalan Pak Rahmadi ..

 

Selamat pagi sobat, 

Selepas mengerjakan rutinitas pagi dan sambil menikmati sarapan pagi bubur ayam, saya mulai membuka akun media sosial di handphone. Saat membuka WA Group Penulis YPTD, saya sungguh terkejut membaca sebuah berita duka dari  bapak Haji Thamrin Dahlan : 

"Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un. Komunitas Penulis YPTD Berduka cita sedalam dalamnya atas wafat Pengarang YPTD *Rahmadi S.Ag M.Pd.I* Teriring doa semoga Almarhum Husnul Khatimah. Aamiin Ya Rabbal Alamin" .. 

Selanjutnya saya melihat berita duka yang dikirim oleh istri almarhum : 

Sumber gambar : Dokumen YPTo

Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun ..

Berita ini sungguh membuat saya begitu berduka karena kehilangan sesama rekan penulis yang cukup produktif dalam menulis dan menerbitkan buku.

Saya langsung teringat saat saya mendapat amanah untuk bertindak menjadi Pembahas dalam acara bedah buku karya pak Rahmadi pada tanggal 7 Juni 2022. 

Sumber gambar : Dokumen Thamrin Dahlan

Dalam acara Bedah Buku yang diselenggarakan oleh Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) yang ke-32 ini berlangsung secara virtual menggunakan media Zoom.

Adapun buku yang dibedah berjudul “41 Jurus Dahsyat Menulis” yang ditulis oleh pak Rahmadi, SAg, MPd.I. Buku ini menjadi buku ke-7 karya beliau.

Sedangkan yang bertindak sebagai Moderator adalah Ketua YPTD Bapak Haji Thamrin Dahlan. 

Saya ingat sebelum acara berlangsung pada malam itu, sejak pagi saya sudah menyempatkan diri membaca buku “41 Jurus Dahsyat Menulis” yang disampaikan oleh penulisnya pak Rahmadi dalam bentuk E-Book.

Buku ini terbagi dalam lima bagian. Bagian pertama tentang Motivasi Menulis. Bagian kedua tentang Genre Tulisan. Bagian ketiga tentang Problematika Dalam Menulis. Kemudian bagian keempat tentang Bonus Bagi Seorang Penulis dan bagian kelima tentang Mengenal Program YPTD. 

Usai membaca buku yang ditulis oleh pak Ramdani ini maka sebagai seorang Penulis, saya seolah diingatkan apa yang sudah saya lakukan dan apa yang belum saya lakukan. Buat saya hal ini sungguh bermanfaat.

Saat diberikan waktu untuk berbicara sebagai Pembahas, saya menyampaikan bahwa buku ini begitu lengkap menguraikan seluk beluk seseorang yang berprofesi sebagai seorang Penulis. Oleh karena itu, buku ini sangat tepat untuk menjadi bahan referensi bagi Penulis pemula yang baru terjun dalam mengarungi literasi dalam hal tulis menulis.

Buku ini juga tepat untuk dibaca oleh seseorang yang sudah cukup lama berprofesi sebagai Penulis untuk menjadi pengingat atau menyegarkan kembali tentang hal hal yang sudah dilakukan kaitannya dengan seluk beluk dalam dunia tulis menulis.

Saya juga menyampaikan bahwa bila seorang Penulis saya ibaratkan sebagai seorang Pendekar dalam dunia persilatan. Bila sang Pendekar tersebut sudah menguasai 41 Jurus dalam olah kanuragan maka sang Pendekar tersebut sudah menjelma menjadi seorang Pendekar yang digdaya dan pilih tanding. 

Oleh karena itu saya mengapresiasi hadirnya buku ini sebagai literatur yang sangat bermanfaat bagi perkembangan dunia literasi terutama dalam  melahirkan sosok Penulis yang berjiwa Petarung Literasi.

Saya salut kepada pak Rahmadi yang di tengah kesibukannya sebagai seorang guru namun juga cukup produktif sebagai seorang Penulis dalam melahirkan buku buku yang berkualitas, salah satunya buku “41 Jurus Dahsyat Menulis” yang merupakan buku ke-7 dari beliau. 

Itulah sepenggal kenangan kebersamaan saya dengan pak Rahmadi yang meski berjauhan tempat tinggal namun ada kedekatan batin yang mendalam terutama dalam dunia tulis menulis.

Kini pak Rahmadi sudah tiada namun karya karya beliau berupa buku buku yang sudah diterbitkan akan tetap abadi dan menjadi bukti tak terbantahkan sebagai bentuk pengabdian beliau untuk perkembangan literasi di Indonesia.

Selamat jalan pak Rahmadi .. 

Sobat, ijinkan saya menyampaikan sebuah pantun sebelum saya undur diri :

Neng Upi Suka Mencubit

Terutama Kepada Kakak Kakaknya

Buku Yang Sudah Terbit

Menjadi Kenangan Abadi Bagi Penulisnya

*** 

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH

Depok, 30 Desember 2023