Jalan Jalan (6) - Wisata Kuliner Soto Triwindu

 


Selamat pagi sobat, 

Pagi (Rabu, 22/11/2023) ini, rombongan trah keturunan RM Dmg Sastrokoesoemo akan melanjutkan perjalanan wisata kuliner ke warung Soto Triwindu Hj. Yososumarto. 

Namun sebelum rombongan meninggalkan Ommaya Hotel sekaligus check out. Sekitar jam 07.00 WIB, sebagian ibu ibu dari rombongan menyempatkan ke Cokro yaitu tempat menjual makanan khas Solo untuk oleh oleh.

Pada jam 09.05 WIB, rombongan meninggalkan Ommaya Hotel menuju ke Warung Soto Triwindu yang terletak di Jl. Teuku Umar No-43, Keprabon, Solo. 

Warung Soto Triwindu ini sudah begitu melegenda bagi masyarakat kota Solo karena rasanya tak pernah berubah sejak berdiri tahun 1939. 

Konon kabarnya, banyak warung soto populer di pelosok kota Solo, namun rasa khas dan kesederhanaan Soto Triwindu membuat warung ini tidak pernah sepi pengunjung. Warung soto terkenal ini dulunya terletak nyempil di gang kecil belakang Pasar Antik Triwindu. Namun kemudian pindah di daerah Keprabon atau Jalan Teuku Umar.

Meskipun pindah tempat di jalan yang lebih besar, warung ini tetap mempertahankan kesederhanaan yang terlihat dari keunikan meja antiknya yang dari dulu selalu menjadi perhatian dari orang yang berkunjung. 

Menurut cerita dari salah satu rombongan, mas Seto Utarko, anak anak dari RM Dmg Sastrokoesoemo dulu kerap makan di warung soto Triwindu ini. 

Sekitar 15 menit, bus kami sudah tiba di warung soto Triwindu dan segera mencari posisi duduk di depan meja. Tak butuh waktu lama sejak dipesan, mangkok berisi soto hangat telah tersaji di atas meja dan siap disantap sebagai sarapan pagi. Rasanya memang ueenak bagi saya yang baru kali pertama ini menikmati soto Triwindu. 



Sekitar jam 10.20 WIB setelah berfoto, kami meninggalkan warung soto Triwindu untuk melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta. Sebelum bus jalan, ketua rombongan mas Bambang Utoro menyampaikan sepatah dua patah kata dan memimpin doa. Kemudian bus meluncur menuju jalan tol. 

Pada jam 13.45, bus berhenti di rest area km-316 untuk melaksanakan solat dzuhur dan Ashar yang di jama'. Setelah rehat sejenak, bis kembali meluncur di jalan tol.

Sekitar jam 14.55 WIB, bus kembali berhenti di Km-260 di daerah Banjaratma, kabupaten Brebes. Nuansa unik dan ikonik di rest area ini karena dikenal dengan sebutan “Rest Area Heritage” yang memanfaatkan cagar budaya bekas bangunan pabrik gula peninggalan Belanda sebagai tempat rehat, warung makan dan minum serta berjualan oleh-oleh.

Sebagian rombongan turun dari bus untuk membeli oleh oleh khas Brebes yaitu telor asin dan tape yang dikemas dalam ember. 

Sekitar setengah jam di area Km-260, bus kembali meluncur ke jalan tol melanjutkan perjalanan ke Jakarta. 

Pada jam 18.15 WIB, bus kembali berhenti di rest area di daerah Cipularang untuk melaksanakan solat magrib berjamah. Setelah itu, bus kembali melanjutkan perjalanan ke Jakarta. 

Pada jam 19.50 WIB, bus tiba di jalan Baladewa, Duren Sawit Jakarta. Perjalanan wisata ke kota Jogjakarta dan kota Solo diakhiri dengan berfoto bersama di depan bus. 

Alhamdulillah .. 

Rombongan trah keturunan RM Dmg Sastrokoesoemo pun berpisah untuk kembali ke rumah masing masing ..

Cerita perjalanan wisata selama empat hari saya akhiri. Nantikan cerita perjalanan wisata selanjutnya di rubrik Cerita Pagi ..

Sobat, ijinkan saya menyampaikan sebuah pantun sebelum saya undur diri :

Bang Ijon Kini Sudah Jadi Tentara

Sekarang Bertugas Di Kodam Bukit Barisan

Bahagianya Berkumpul Dengan Sanak Saudara

Dalam Perjalanan Wisata Yang Sangat Berkesan

*** 

Selamat beraktivitas ..

Salam sehat ..

 

NH

Depok, 22 November 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih Cover Buku Yang Spesial

Kilas Balik Dalam Menerbitkan Buku

Terbitkan Buku Di Bulan Juni 2024